22 February 2009

Facebook dan Kita

Pagi tadi, 22 Februari 2009, salah satu televisi nasional menayangkan salah satu berita tentang "positif negatif facebook". Pagi-pagi saat minum kopi, berita itu buat saya tersenyum. Karena baru kemarin saya dan teman-teman di facebook saling berkomentar tentang teknologi yang bisa mendekatkan silaturahmi. Banyak komentar yang diwawancari oleh televisi itu, begitu juga sebenarnya dengan pendapat kami diwaktu yang lain. Facebook yang sedang trend atau friendster yang muncul sebagai "kakak tingkatnya" memang mengusung format menarik: social networking. Gagasan yang merupakan wujud dari pemaknaan dan penerapan filosofi dasar manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tidak akan mampu hidup secara soliter. Semakin manusia berinteraksi dalam situasi sosial, menjadi kuat manusia tersebut.

Beberapa bulan ini saya memang takjub dengan facebook ini, teman-teman semenjak SMP yang sekarang menjadi penyair top, teman SMA yang menjadi gitaris grup band yang sedang melejit, ataupun teman kuliah dahulu yang sudah terpencar dan asyik dengan kegiatan hidupnya masing-masing, begitu juga teman-teman yang sudah dikenal di masa lalu namun lama tidak bertegur sapa. Memori masa lalu menjadi topik yang menjadi bahan canda. Sampai saat ini saya belum merasakan ruginya teknologi ini, karena yang menjadi prinsipnya bahwa teknologi adalah media yang membantu kita, dan teknologi tidak boleh menguasai kita. Jadi, baik buruknya facebook dan teman-teman terletak pada bagaimana kita memposisikan diri. Salam.

6 comments:

Anonymous said...

saya juga pemakai facebook nih..

Anonymous said...

Saya cuman ikut2an aja gak terlalu aktif :)

Anonymous said...

eee...postingannya ttg facebook

Anonymous said...

Aku belum punya...

Rudra said...

Sama, tapi belum terlalu aktif. Saya kagum dengan cara berinteraksi sesama pengguna. yang istimewa bisa menggunakannya di web-web lain yang berafiliasi dengan facebook.

Iklan Baris Gratis said...

facebook jg bisa untuk ningkatin trafik blog loh :P