Dipublikasi juga di Seruit.com
Akhir-akhir ini kita sering melihat tayangan iklan Pertamina di televisi. “Pasti Pas”, begitu kira-kira tagline yang coba di utarakan oleh mereka. Ada gambaran penjaga SPBU yang nyanyi sambil jungkir balik atau pekerja eksekutif yang browsing di SPBU. Jujur saja, saya bukan justru bangga atau berkata hebat kepada perusahaan monopoli negara dalam bidang minyak dan gas ini. Tapi justru heran, apa yang saya herankan?, Saya tidak mengerti maksud dari tagline “Pasti Pas” itu tujuannya untuk apa. Kalau bertujuan pada pencitraan mereka, dengan wujud adanya label pasti pas di SPBU seluruh Indonesia toh artinya semua SPBU memang pasti pas takarannya. Lalu bagaimana dengan SPBU mereka yang gak ada labelnya?, logikanya “Gak Pasti Pas”, bener bukan?. Padahal sangat banyak SPBU khususnya di Lampung yang ada label ini. Atau kalau ada SPBU yang berlabel pasti pas juga bisa dites berapa SPBU yang bener-bener pas takarannya. Itu baru hal kecil, kalau pasti pas yang dimaksud itu lebih luas lagi maksudnya, seperti misalnya, Pas Distribusinya, Pas Kualitasnya dan Pas Ketersediannya maka bisa kami rasakan di Lampung atau bahkan beberapa daerah lain yang sempat dilanda kelangkaan dan harus terbiasa mengantri komoditas energi itu. Terkadang hanya karena alasan yang konyol; kapal pengangkut bahan bakar terlambat mengangkut. Alamak..
Pertamina nampak sangat konyol jika harus menghabiskan miliaran rupiah hanya untuk beriklan di televisi, kalau kita paham apa itu iklan, Iklan adalah media promosi yang dikemas sedemikian rupa dalam kompetisi produk, kalau merujuk itu maka buat apa pertamina yang jelas pemilik hak monopoli ikut-ikutan berpromosi, toh kami tidak punya pilihan ke penyedia produk BBM lainnya, karena memang tidak ada yang lain. Disaat harga BBM semakin naik, Pertamina semestinya bisa ikut prihatin dengan tidak membuang-buang uang hanya untuk iklan tersebut. Toh lebih baik jika dana iklan yang setiap hari berulang-ulang kali diputar digunakan untuk eksplorasi sumber minyak yang baru sehingga bisa menambah kuantitas produksi minyak dalam negeri yang konon menurun. Akhirnya, saya hanya bisa berkesimpulan kalau BUMN ini ternyata hanya sibuk berdandan sementara wajahnya sudah bopeng-bopeng, padahal disaat sibuk berdandan, perusahaan minyak asing sibuk menambah modalnya untuk eksplorasi sumber minyak yang baru. Ah.. ada-ada saja dunia. Seperti inilah yang namanya Politik Kosmetik, hanya ingin tampak cantik di luar. Apa kata dunia..????.
3 comments:
oh jadi ngomongin BBM nih.
Yah masalah PKB aja blm selesai
*tidak menyambung MODE ON*
hehhe... suatu bentuk kekhawatiran pertamina dengan masuknya beberapa pemain asing di bagian bisnis SPBU.
http://www.kapanlagi.com/newp/h/0000147403.html
Jadi untuk terus bertahan dengan urusan SPBU ya terus berpromosi tuk meyakinkan pelanggan bahwa milik pertamina = pas!
di tempat saya mah adanya spbu punya pertamina doang, mau pas mau gak ya tetep beli di spbu pertamina
spbu pertamina is the best lah pokoknya :D
Post a Comment