Sastra Daerah:Udo Z. Karzi Raih Rancange Award 2008
BANDUNG (Lampost): Buku antologi sajak Mak Dawah Mak Dibingi (Tak Siang Tak Malam) karya Udo Z. Karzi, nama pena wartawan Lampung Post Zulkarnain Zubairi, mendapat Rancange Award 2008 dalam pengumuman yang disampaikan Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancange di aula Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis (31-1).
"Hadiah ini dapat menjadi momentum mengembangkan dan melestarikan bahasa Lampung. Kami berharap penerbitan buku berbahasa Lampung bisa menjadi tradisi baru intelektual di Lampung," kata Hawe Setiawan, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancange, seusai membacakan pengumuman Rancange Award 2008.
Pengumuman digelar bersamaan dengan perayaan 70 tahun Ajib Rosidi, sastrawan yang juga pendiri Yayasan Kebudayaan Rancange. Dalam seremoni acara, dibeberkan bagaimana Ajib Rosidi mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancange dan berkiprah untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada di Nusantara.
Menurut Hawe, Rancange Award mulai diberikan untuk sastra berbahasa daerah pada 1989, diawali dari sastra berbahasa Sunda. Tahun 1994, Ajib Rosidi bersama Yayasan Kebudayaan Rancange memperluas penghargaan menjadi sastra berbahasa Sunda dan Jawa. Pada 1997, Rancange Award diperluas lagi untuk sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. "Sastra berbahasa Lampung baru diberi penghargaan tahun ini. Semoga tahun depan tetap dapat penghargaan," kata dia.
Selain buku Udo Z. Karzi, Rancange Award 2008 juga diberikan untuk karya sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. Untuk bahasa Sunda, Rancange Awar diberikan kepada Godi Suarna atas novelnya berjudul Sandyakala. Untuk sastra Jawa diberikan pada novel Dedek Sgara Kidul, dan sastra Bali diberikan kepada I Nyoman Manda. "Setiap pemenang akan memperoleh piagam penghargaan dan uang tunai Rp5 juta. Penyerahan hadiah akan digelar pada Mei mendatang. Setiap pemenang akan disurati," kata Hawe. n HUT/U-2.
BANDUNG (Lampost): Buku antologi sajak Mak Dawah Mak Dibingi (Tak Siang Tak Malam) karya Udo Z. Karzi, nama pena wartawan Lampung Post Zulkarnain Zubairi, mendapat Rancange Award 2008 dalam pengumuman yang disampaikan Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancange di aula Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis (31-1).
"Hadiah ini dapat menjadi momentum mengembangkan dan melestarikan bahasa Lampung. Kami berharap penerbitan buku berbahasa Lampung bisa menjadi tradisi baru intelektual di Lampung," kata Hawe Setiawan, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancange, seusai membacakan pengumuman Rancange Award 2008.
Pengumuman digelar bersamaan dengan perayaan 70 tahun Ajib Rosidi, sastrawan yang juga pendiri Yayasan Kebudayaan Rancange. Dalam seremoni acara, dibeberkan bagaimana Ajib Rosidi mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancange dan berkiprah untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada di Nusantara.
Menurut Hawe, Rancange Award mulai diberikan untuk sastra berbahasa daerah pada 1989, diawali dari sastra berbahasa Sunda. Tahun 1994, Ajib Rosidi bersama Yayasan Kebudayaan Rancange memperluas penghargaan menjadi sastra berbahasa Sunda dan Jawa. Pada 1997, Rancange Award diperluas lagi untuk sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. "Sastra berbahasa Lampung baru diberi penghargaan tahun ini. Semoga tahun depan tetap dapat penghargaan," kata dia.
Selain buku Udo Z. Karzi, Rancange Award 2008 juga diberikan untuk karya sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. Untuk bahasa Sunda, Rancange Awar diberikan kepada Godi Suarna atas novelnya berjudul Sandyakala. Untuk sastra Jawa diberikan pada novel Dedek Sgara Kidul, dan sastra Bali diberikan kepada I Nyoman Manda. "Setiap pemenang akan memperoleh piagam penghargaan dan uang tunai Rp5 juta. Penyerahan hadiah akan digelar pada Mei mendatang. Setiap pemenang akan disurati," kata Hawe. n HUT/U-2.
1 comment:
bravoo udo, kunjungi blognya makin keren yah ...
Post a Comment