06 July 2008

Hikayat Aceh (3); Panglima Laot

Versi lain dari artikel ini di publish di seruit.com


Ada lagi satu cerita unik yang saya dapat di aceh. Cerita ini tentang kuatnya hukum adat di dalam pengelolaan laut di wilayah Aceh. Ada sebuah lembaga adat yang namanya PANGLIMA LAOT, lembaga ini adalah lembaga yang dibentuk oleh para pelaut yang mayoritas adalah orang aceh, beda kan misalnya dengan di Lampung, pelaut biasanya justru orang pendatang bukan pribumi. Panglima laot punya pengakuan yang disegani di aceh, mereka adalah lembaga bentukan mereka sendiri dan memilih pimpinan secara terbuka sehingga karena kuatnya posisinya di masyarakat maka akhirnya segala keputusan pemerintah formal setempat bahkan harus mendapat pertimbangan dari lembaga ini, saya sempat ngobrol-ngobrol sembari minum kopi dengan sekretaris Panglima Laot (panggilannya Pak Chik), dia menceritakan kalau lembaga ini yang menjalankan peran hukum adat di komunitas nelayan, misalnya kalau ada nelayan yang melaut di hari pantangan (hari jumat, 17 agustus, hari raya islam, hari peringatan tsunami) maka yang berhak memberi sanksi adalah panglima laot, begitu juga kalau ada perselisihan di antara nelayan dalam soal hasil tangkapan misalnya, maka panglima laot yang turun tangan memberikan putusan lewat persidangan adat. Terbukti nelayan yang bertikai dapat menerima dengan kuat putusan adat itu.

Selain itu panglima laot juga menjadi semacam dewan pertimbangan kalau ada nelayan asing yang mencuri ikan di wilayah aceh, pernah mereka bercerita pada suatu waktu dulu mereka sempat kejar-kejaran di laut dengan kapal nelayan dari Thailand. Atau saat ada kapal besar dari nelayan sibolga dengan pukat harimaunya datang ke wilayah laut aceh menangkapikan secara serampangan, mereka bertindak menghalau supaya kapal itu keluar dari wilayah laut nelayan aceh. Nah, lembaga-lembaga adat yang hidup seperti ini nih yang perlu dicontoh, terbukti kalau aceh gak punya banyak polisi laut yang formal, tapi peran lembaga adat yang aktif seperti ini terbukti bisa sangat efektif membantu negara dalam menjaga kedaulatan dan harmoni di masyarakatnya. Kapa-kapan kalau kalian ke Lampung akan saya tunjukkan komunitas nelayan di Lampung, mampirlah pak chik.. hehe..

1 comment:

Anonymous said...

wah udah nyampe dimana aja di Aceh pak, saya syahrul asal dari banda aceh tapi baru lulus kuliah di bandung. Jadi pengen pulang udah setaun ga pulang hehe